Wisata Taman Mini

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah suatu area  taman wisata bertajuk  budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas tidak cukup  lebih 150 hektare atau 1,5 km2. Taman ini adalah rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup sekian banyak   aspek kehidupan keseharian  masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang diperlihatkan  dalam anjungan wilayah  berarsitektur tradisional, serta menampilkan ragam  busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping  itu , di tengah-tengah TMII ada  sebuah telaga  yang mencerminkan  miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, sekian banyak   museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), sekian banyak   sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu area  wisata terkemuka di ibu kota. Nabil Travel menyediakan Paket Wisata Bogor Taman Mini Monas Ragunan detail paket Avanza Rp 750.000 (include makan supir, bensin, belum termasuk parkir dan tol) kapasitas 6 orang full day.

Gagasan pembangunan sebuah  miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dilahirkan  oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini terlahir  pada sebuah  pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diinginkan  dapat membangunkan  rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada semua  bangsa Indonesia. Maka dimulailah sebuah  proyek yang dinamakan  Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang dilakukan  oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai di bina  tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan kebiasaan  Indonesia hingga  pemanfaatan teknologi canggih  diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, namun  ini cocok  dengan kemauan  perancangnya. Tim perancang memanfaatkan elevasi  tanah yang tidak rata ini untuk membuat  bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan sekian banyak   jenis lingkungan hidup di Indonesia.

TMII mempunyai  logo yang pada intinya terdiri atas huruf   TMII, Singkatan dari “Taman Mini Indonesia Indah”. Sedangkan maskotnya berupa figur  wayang Hanoman yang disebut  NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini “Indonesia Indah” ini diresmikan pemakai annya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu umur  TMII, pada tahun 1991.

Di Indonesia, nyaris  setiap suku bangsa memiliki format  dan corak bangunan yang berbeda, bahkan sering  satu suku bangsa mempunyai  lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat tidak jarang  kali  dilatarbetakangi oleh situasi  lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, cerminan  tersebut diwujudkan melewati  Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang sedang di  33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini di bina  di sekitar telaga  dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dipecah  atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan memperlihatkan  bangunan khas setempat. Anjungan ini pun  menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi laksana  senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan.

Semuanya ini dimaksudkan guna  memberi informasi menyeluruh  mengenai teknik  hidup tradisional sekian banyak   suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi pun  dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium guna  menampilkan sekian banyak   tarian tradisional, peragaan  musik daerah, dan sekian banyak   upacara adat yang seringkali  digelar pada hari Minggu. sejumlah  anjungan pun  dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan sekian banyak   Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko tanda mata  yang menjual sekian banyak   kerajinan tangan, kaus, dan sekian banyak   cenderamata.

Sejak tahun 1975 sampai  tahun 2000 rancangan pribumi  TMII terdiri atas anjungan lokasi  tinggal  adat dari 27 provinsi di Indonesia, tergolong  Timor Timur. Akan tetapi sesudah  Timor Leste merdeka dan mengasingkan  diri dari Indonesia pada tahun 2002, kedudukan  anjungan Timor Timur pulang  menjadi  Museum Timor Timur. Selain tersebut  karena sekarang  Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru laksana  Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat sudah  dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang sudah  dibangun sebelumnya.

WISATA MONAS

Monumen Nasional yang biasa dinamakan  Monas adalah sebuah tugu peringatan kegigihan rakyat Indonesia melawan kolonialisme Hindia Belanda yang kejam. Monumen ini didirikan pada tahun yang sama dengan peresmian gerakan Pramuka Indonesia.mPendirian bangunan dibuka  pada hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1961. Proyek bangunannya dibeli semuanya  oleh P.N. Adhikarya sebagai kontraktor utama. Sementara arsitek perancangnya mengkolaborasikan keanehan  arsitek ternama.

Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono menjadi arsitek yang diamanahi tugas mulia ini. Tugu setinggi 132 meter akhirnya ditamatkan  tepat pada tanggal 12 Juli 1975 yang lantas  segera diresmikan Presiden pada hari tersebut  juga. Sekarang Tugu Monas menjadi salah satu tujuan  wisata yang disukai  masyarakat ibu kota. Letaknya tepat di jantung ibukota. Tepatnya di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Di samping  monumen, di sana pun  didirikan suatu  museum yang mengisahkan  pengalaman Indonesia merebut kedaulatannya.

Tugu Monas tersingkap  untuk masyarakat umum tujuh jam masing-masing  harinya. kita  dapat berangjangsana  ke sini guna  menikmati keanehan  bangunannya yang membawa   lidah api berlapis emas sekaligus meningkatkan  wawasan sejarah bangsa.

Awal Terbentuk

  • Gagasan menegakkan tugu monas

Tentu saja suatu  monumen semegah Tugu Monas tidak didirikan tanpa tujuan. Ada faedah  dan destinasi  besar yang mendasari pembangunan tugu tersebut. Semua ide mula  pembangunan ini berawal  dari kemauan  Presiden kesatu  RI, Ir. Soekarno. Keinginan mengembalikan kebesaran  RI dan mengindikasikan  wibawanya di mata rakyat sendiri dan dunia internasional. Karenanya bangunan ini akan ditaruh  di depan istana merdeka.

Wisata  Paket Wisata Bogor Curug Cigamea Curug Luhur

Gagasan ini bermunculan  di masa mula  kemerdekaan Indonesia. Saat itu tidak sedikit  konflik yang terjadi. Baik konflik dari domestik  maupun halangan-halangan yang terus dilancarkan guna  meruntuhkan kedaulatan NKRI. Hingga pada akhirnya, demi mengawal  kedaulatan bangsa Indonesia, ibu kota anda  sempat dialihkan  ke kota Yogyakarta.

Sejarah berdirinya tugu monas dimulai  pada tahun 1949, dimana suasana  nasional mulai membaik. Di tahun itulah Belanda yang masih paling  bernafsu memegang erat  kembali bumi Indonesia sudah  mengakui kedaulatan negara Indonesia. Karena telah mendapat   pengakuan itulah, ibukota negara dibalikkan  ke pusat, Jakarta.

Sekembalinya ke Istana Merdeka, Presiden Soekarno terkenang  akan kehormatan  bangsa Indonesia. Pada zaman dahulu saat  manusia masih berperadaban rendah, anda  sebagai bangsa Indonesia sudah  memberi peninggalan berupa hasil kebiasaan  yang megah. Candi Borobudur yang menjadi di antara  dari 7 keganjilan  dunia ialah  bentuk kebesaran kebiasaan  dan kegagahan bangsa Indonesia.

Setelah beratus-ratus tahun Indonesia berjuang  mengembalikan kehormatannya, sekarang  kedaulatan Indonesia telah dinyatakan  utuh di mata dunia. Tidak terdapat  lagi bangsa asing yang berhak merongrong kedaulatan kita. Dan sebab  itulah Soekarno hendak  mendirikan suatu  bangunan besar dan megah yang mencerminkan  semangat bangsa Indonesia.

Dalam benak  Presiden ketika  itu, monumen peringatan ini bakal  menjadi pengingat dan penyemangat untuk  generasi mendatang. Monumen yang ditinggalkan me stilah sama megahnya dengan Menara Eiffel di Paris, Perancis atau tugu-tugu beda  di ibukota negara powerful  kala itu.

  • Melakukan sayembara perancangan tugu monas

Untuk menemukan  rancangan yang mempunyai  nilai seni sekaligus filosofis, negara menyelenggarakan  sayembara. Sayembara yang tersingkap  untuk umum ini dibuntuti  oleh 51 peserta. Panitia nasional mengerjakan  seleksi ketat untuk  setiap karya yang masuk. Seleksi tersebut melulu  menyisakan suatu  karya rancangan Frederich Silaban.

Diterima panitia nasional bukan berarti karya itu  langsung dijadikan acuan pendirian bangunan. Ternyata dalil  diterimanya karya Frederich ialah  karya itu  menjadi satu-satunya karya yang cocok  dengan kriteria   sayembara. Karya dari Frederich Silaban mempunyai  dua kelebihan  yang cocok  dengan permintaan panitia. Rancangannya bisa  bertahan kokoh dalam hitungan abad dan mewakili karakter bangsa Indonesia.

Akhirnya panitia pembangunan monumen kembali melangsungkan  sayembara kedua. Sayembara ini dilangsungkan  di tahun 1960. Minat masyarakat terhadap rencana Presiden ternyata lumayan  tinggi. Terbukti dengan bertambahnya  peserta sayembara menjadi 136 peserta. Sayangnya hasil penilaian mengindikasikan  tidak terdapat  satu buah karya juga  yang pantas  menjadi pemenang.

Karena suasana  sudah semakin berlarut-larut tanpa hasil, kesudahannya  Presiden meminta Frederich menciptakan  rancangan baru berkonsep lingga dan yoni. Konsep rancangan dari Frederich terlampau  besar, sampai-sampai  baru dapat  diwujudkan andai  perekonomian Indonesia membaik. Frederich menyuruh  arsitek lain mempunyai  nama  R.M Soedarsono sebagai partnernya bekerja. Kedua arsitek ini kemudian sukses  memenangkan hati Soekarno dengan konsep hasil rancangannya.

  • Pembangunan tugu monas

Pembangunan Tugu Monas terdiri dari sejumlah  tahapan. Presiden Soekarno benar-benar hendak  sekali  memonitori pertumbuhan  pembangunan monumen tersebut. Tugu Monas diciptakan  dengan konsep lingga-yoni sebagaimana banyak sekali  bangunan yang terdapat  di Indonesia pada masa terdahulu. Lingga dan yoni adalah bagian bangunan yang menggambarkan    kebudayaan Indonesia. Keberadaannya tidak jarang  kali  menyertai bangunan masa lampau yang di bina  oleh Kerajaan Maritim dan kerajaan kuat beda  di distrik  Nusantara.

Lingga-yoni nyaris  sama dengan ying dan yang di China. Lingga merupakan emblem  dari energi positif yang dirupakan pun  dengan alu pada perangkat  penumbuk padi yang dipakai  masyarakat Indonesia. Yoni adalah bagian cangkir  yang menjadi alas lokasi  lingga berada. Yoni ini menggambarkan    energi negatif yang biasa diserahkan  oleh semua  wanita. Yoni juga dapat  disamakan dengan lesung sebagai lokasi  menumbuk padi tradisional.

Lingga dan yoni ini saling melengkapi, saling terbelenggu  dan ketergantungan. Sama laksana  sejarah Indonesia yang panjang. Semua rentetan peristiwanya bernilai dan memilik hubungan ketergantungan yang kuat.

1.Tahap I (1961-1965)

Pembangunan Monas etape  I dimulai  dengan peletakan beton kesatu  sebagai pondasi bangunan. Presiden sendirilah yang melakukannya di atas lahan seluas 80 ha. Peletakan ini digelar  tepat di tanggal 17 Agustus 1961. Ada 284 pasak beton yang ditanam sebagai unsur  dari monumen nasional. MONAS Sementara pasak bumi yang dipakai  sebagai pondasi museum sejarah nasional total terdapat  360 buah. Penyelesaian unsur  bangunannya pun  bertahap.

  • Maret 1962 : Pondasi tugu Monas selesai
  • Oktober 1962 : Dinding tugu unsur dasar selesai
  • Agustus 1963 : Obelisk (bangunan menjulang) selesai

2.Tahap II (1969-1976)

Tahap selanjutnya sempat tertunda dampak  adanya peristiwa pengkhianatan peristiwa G30S/PKI 1965.Pembangunan lanjutan dilaksanakan  pada tahun 1969 sampai  1976. Pada etape  ini masih terjadi masalah air yang menggenang di sejumlah  titik museum. Walaupun begitu, di periode kedua ini pembangunan Monas telah  dapat diselesaikan. Penambahan diorama pada museum sejarah nasional pun  telah dirampungkan pada periode ini.

Selanjutnya, tugu Monas baru dimulai  untuk umum pada pemerintahan Presiden Soeharto. Tanggal 12 Jul 1975 menjadi hari peresmian tugu Monas oleh penguasa orde baru.

Berikut ini bagian-bagian bangunan yang terdapat  di Monas :

Monas lebih dari sebatas  tugu peringatan yang menjulang. Ada sejumlah  bagian bangunan yang mempunyai  nilai sejarah tersendiri. Arsitek Monas sengaja menciptakan  bangunan yang bernilai seni sekaligus filosofis. Ia menciptakan  bangunan yang berbentuk gelombang, riak dengan segala keunikannya yang bakal  berujung di suatu  puncak emas yang menggambarkan    semangat rakyat Indonesia.

  1. Puncak Monumen
Wisata  Paket Wisata Bogor Cilember Taman Matahari

Sudah menjadi rahasia umum bahwa lidah api yang tak kunjung padam di atas monumen nasional ini berisi  emas. Api di atas monumen menggambarkan    semangat rakyat Indonesia yang akan tidak jarang  kali  menyala. Pelataran yang terdapat  di pucuk Monas ini andai  diukur dari tanah berkedudukan di 115 meter menjulang ke atas. Ada emas sejumlah  28 kg dari 38 kg emas yang menjadi pelapis mula  obor motivasi  di puncak Monas. Emas sejumlah  itu ialah  hasil donasi  dari seorang pengusaha berhasil  di tanah Aceh, Teuku Markam yang biografinya bakal  sedikit dijabarkan  pada unsur  akhir tulisan  ini.

Di samping  menyumbang emas untuk  kemegahan Monas, Teuku Markam pun  menjadi di antara  pembebas tanah Senayan yang dipakai  sebagai area  olahraga nasional. Di pelataran puncak ini lumayan  menampung selama  50 orang. Di samping  itu, yang termahal dari unsur  puncak Monas ini ialah  lidah api kemerdekaan. Sebenarnya lidah api itu tidak saja  satu unsur  utuh. Tetapi terdiri dari 77 unsur  terpisah yang dibulatkan  menjadi 1 unsur  utuh. Diameternya menjangkau  6 meter dengan tinggi sampai  14 meter.

Di puncak Monas ini pun  ada  sebuah cangkir  lampu yang tercipta  dari perunggu. Bahan perunggu yang dipakai  total sejumlah  14,5 ton. Perunggu sebegitu banyaknya masih pun  diberi lapisan emas sejumlah  38 kg. Namun untuk mengenang  Dirgahayu Indonesia ketika  itu, pada tahun 1995 lapisan emas di puncak Monas ini diperbanyak  lagi sampai  beratnya terhitung 50 kg.

Dari pucuk Monas inilah seluruh  pengunjung bebas merasakan  pemandangan canggih  kota Jakarta sekaligus keindahan Gunung Salak. Kabarnya terdapat  patung seorang perempuan  yang rambutnya tergerai di puncak Monas. Patung ini melulu  dapat disaksikan  dari sudut tertentu di Istana Merdeka. Sampai kini  patung perempuan  misterius tersebut  belum dapat diterangkan  fungsi filosofisnya dan dalil  mengapa di bina  secara samar.

  1. Ruang Kemerdekaan

Ruangan ini pun  berisi  bahan-bahan berlapis emas dan perunggu. Di dalam ruang hening ini, saya dan anda bisa  mengenangkan arti  dari kebebasan  Indonesia yang sudah  diraih dengan sulit  payah oleh semua  pendahulu kita. Di dalam ruang ini, suatu  pintu mekanik dari gabungan  perunggu dan emas akan tersingkap  sendiri seraya  mempedengarkan lagu Padamu Negeri, sekaligus rekaman naskah proklamasi yang diucapkan  Soekarno. Di samping  itu , ada suatu  kotak kaca berlapis emas yang dipakai  sebagai lokasi  penyimpanan naskah pribumi  proklamasi. Ada pula peta negara Indonesia yang terbentang luas dilengkapi emblem  negara.

Bendera pusaka yang dikibarkan ketika  17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Raya Nomor 56 telah  tidak lagi dikibarkan di sini. Kondisi kain yang semakin berumur tidak memungkinkan guna  dipertontonkan untuk  umum. Lebih dari itu, lambang-lambang negara yang beda  yang terdapat  di ruangan ini semuanya diciptakan  dari lapisan emas atau perunggu.

  1. Museum Sejarah

Museum ini adalah salah satu museum sejarah terlengkap skala nasional. Terdapat 51 diorama di dalam museum sejarah nasional ini. kita  dapat memahami  sejarah menyeluruh  Indonesia. Mulailah perjalanan dari bagian unsur  timur  laut di ruang museum kemudian  bergeraklah ke kanan sampai  menyelesaikan diorama.

Diorama sejarah Indonesia ini memberitahukan untuk  pengunjung perkembangan suasana  Indonesia secara kronologis dan lengkap. Anda bakal  mulai diberitahu bagaimana suasana  Indonesia pada zaman pra sejarah lantas  berlanjut ke zaman kerajaan yang sempat memperbanyak  nama Indonesia. Diorama ini menyelesaikan  perjalanan Indonesia hingga  pasca kebebasan  era orde baru.

  1. Relief Sejarah

Di samping  mempunyai  museum sejarah, ternyata Monas pun  mempunyai relief timbul sejarah Indonesia yang terletak di unsur  luar monumen. Anda bisa  menjumpai relief sejarah menyeluruh  Indonesia ini di masing-masing  sudut yang terdapat  di halaman luar. Relief sejarah ini nyaris  sama dengan diorama yang terdapat  di museum sejarah nasional. Relief timbul yang dibuat berderet  menceritakan sejarah Indonesia secara kronologis.

Bedanya, sejarah yang dikisahkan  di sini ialah  sejarah Nusantara yang dibuka  dengan adanya sistem kerajaan di tanah kita. Dimulai dengan kerajaan sangat  jaya di masa silam, sejarah kerajaan majapahit dan pun  sejarah kerajaan singosari. Kedua kerajaan ini memiliki keunggulan  masing-masing yang bisa  dibanggakan dan diteladani oleh generasi muda.

Kemudian relief berlangsung  ke kanan untuk mengisahkan  mengenai tanah pertiwi yang dijajah oleh bangsa asing. Mulai zaman kedatangan sampai  mulai mengerjakan  usaha perlawanan terhadap kolonialisme disematkan  dalam relief bangunan sejarah ini. Begitu pula dengan evolusi  strategi Indonesia yang hendak  lepas dari Hindia–Belanda. Strategi yang dulu melawan Belanda secara berkelompok sesuai wilayah  dan kepentingannya sendiri lantas  mulai merangkai  strategi. Mereka mengupayakan  menyatukan negara ini dengan menegakkan  organisasi yang bisa  mewadahi kepentingan seluruh  pihak.

Berdirilah organisasi Boedi Oetomo yang memotivasi pendirian organisasi-organisasi beda  di Hindia-Belanda pada masa-masa  itu. Relief di sini pun  memuat kisah  mengenai sumpah pemuda sampai  bagaimana situasi  Indonesia di era modern.

  1. Kolam dan Patung Pangeran Diponegoro

Sebenarnya ini bukan unsur  utama bangunan Monas. Namun empang  dan patung Pangeran Diponegoro menjadi unsur  yang tak terpisahkan dari Tugu Monas sebab  masih berada di lokasi  Taman Monas.

Fungsi adanya empang  ini guna  memperindah nilai seni yang telah  ada di bangunan Monas. Kolam seluas 25 meter x 25 meter itu  dilengkapi dengan pembangunan air mancur. Patung Diponegoro yang berada di sekitar  kolam sendiri di bina  dari 8 ton perunggu donasi  Dr. Mario Bross.

  • Pemberian Nama Monas

Sebagai Monumen Nasional, masalah nama menjadi urusan  yang tidak luput dari perhatian. Daerah tempat eksistensi  tugu ini sempat mengalami sejumlah  kali peralihan  nama, hingga  akhirnya diputuskan  dengan sah  menjadi Monumen Nasional.

  1. Lapangan Gambir
  2. Lapangan Ikada
  3. Lapangan Merdeka
  4. Lapangan Monas
  5. Taman Monas
Wisata  Paket Wisata Bogor Baduy Luar Banten

Itulah sejumlah  nama yang pernah anda  kenal sebelum diresmikan menjadi Monumen Nasional.

WISATA RAGUNAN

Kebun Binatang Ragunan ialah  taman atau suaka margasatwa kesatu  di Indonesia yang diresmikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin pada tanggal 22 Juni 1966 bertepatan dengan HUT Jakarta ke-439. Sejarah kebun hewan  Ragunan ini sendiri berawal  dari didirikannya Planten en Dierentuin atau Taman dan Kebun Binatang Cikini pada September 1864 di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat kesatu  berdiri, Planten en Dierentuin ini menduduki  lahan seluas 10 hektar dan dikelola oleh Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia atau Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Planten en Dierentuin lantas  berubah nama menjadi Kebun Binatang Cikini pada tahun 1949. Pada tahun 1964, koleksi satwa di Kebun Binatang Cikini dipindah ke Ragunan.

Kebun Binatang, ialah  sebuah taman yang serupa   hutan produksi  yang didalamnya terdapat tidak sedikit  koleksi fauna  dan pun  tumbuh-tumbuhan yang dirasakan  langka dan dalam bahaya  punah. Di samping  sebagai pusat konservasi dan penelitian, kebun hewan  juga bermanfaat  sebagai lokasi  wisata atau rekreasi pendidikan  keluarga.

Di Indonesia, kebun hewan  kesatu  dan terbesar bertempat  di Ragunan, Jakarta Selatan. Taman Margasatwa Ragunan pun  mempunyai  koleksi fauna  yang lebih tidak sedikit  dan menyeluruh  dibanding dengan kebun hewan  lain di tanah air. Saat ini, Taman Margasatwa Ragunan menduduki  lahan seluas 174 hektare dengan selama  335 spesies fauna  dan nyaris  1000 spesies tumbuhan.

Sejarah Kebun Binatang Ragunan sendiri berawal  saat Raden Saleh yang adalah seorang pelukis sangat  kenamaan Indonesia menghibahkan lahan pekarangan seluas 10 hektar. Pada 1864, di atas lahan itu  dibangun Planten en Dierentuin atau Taman dan Kebun Binatang. Kebun dan Taman Binatang ini paling  populer di kalangan masyarakat Batavia (kini Jakarta) sebab  terbuka guna  umum.

Memasuki pertengahan abad 20 antara tahun 1946-1949, Planten en Dierentuin berganti nama menjadi Kebun Binatang Cikini. Saat itu, Kebun Binatang Cikini menjadi di antara  tempat kesayangan  warga Jakarta guna  berwisata. Namun demikian, tempat  Kebun Binatang Cikini yang sedang di  pusat kota ini tak memungkinkan lagi guna  berkembang. Kebun hewan  ini tak dapat  lagi diperluas sebenarnya  penambahan ruang guna  koleksi hewan  masih tetap dilakukan.

Sekitar tahun 1964, Kebun Binatang Cikini lalu dialihkan  ke Ragunan. Kebun hewan  baru pun di bina  di atas lahan seluas 85 hektar dengan menguras  waktu selama  2 tahun. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin kemudian  meresmikan kebun hewan  baru yang bertepatan dengan HUT Kota Jakarta ke-439, yaitu  pada tanggal 22 Juni 1966. Saat diresmikan, kebun hewan  baru ini diberi nama Taman Margasatwa Jakarta.

Sepuluh tahun lantas  tepatnya 1974, Taman Margasatwa Jakarta pulang  berubah nama menjadi Kebun Binatang Ragunan. Nama Kebun Binatang Ragunan bertahan sampai  dua dasawarsa  lebih dan baru pulang  diganti nama menjadi Taman Margasatwa Ragunan pada selama  tahun 1999, ketika  areal kebun hewan  ini diperluas menjadi 134 hektar lebih.

Sejarah panjang Kebun Binatang Ragunan yang telah menjangkau  usia 1,5 abad atau lebih dari 150 tahun ini pun  tentunya menjadi pesona  tersendiri. Di samping  sebagai di antara  tempat wisata paling kesayangan  di Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan pun  menjadi suaka atau perlindungan fauna  dari kepunahan. 90% koleksi hewan  di Ragunan ialah  hewan pribumi  Indonesia dari semua  pelosok nusantara.

Selain fauna  asli Indonesia, cukup tidak sedikit  pula koleksi hewan  dari benua Asia, Afrika, Eropa sampai  Amerika dan Australia. Beberapa koleksi itu  bahkan tergolong paling  langka laksana  Harimau Benggala, Harimau Putih, Singa, Kuda Nil, Jerapah, hingga kelompok  primata dari jenis kera hingga  Simpanse atau Gorila.

Tingginya minat masyarakat untuk mendatangi  Ragunan, menciptakan  pengelola menerapkan sejumlah  aturan salah satunya larangan memberi santap  pada fauna  demi mengawal  kesehatan fauna  itu sendiri. Di samping  larangan memberi makan, ada tidak sedikit  aturan beda  yang tujuannya untuk mengawal  kelestarian lingkungan dan pun  koleksi fauna  yang terdapat  di Ragunan.

Untuk memberi kenyamanan, pengelola Kebun Binatang Ragunan sendiri memberi jatah cuti  untuk fauna  selama sehari dalam sepekan yaitu  hari Senin. Setiap hari senin, Taman Margasatwa Ragunan ditutup supaya  hewan dapat  bebas berkeliaran tanpa adanya interaksi atau barangkali  intimidasi dari pengunjung. Setiap Senin, koleksi fauna  di Ragunan dapat  hidup bebas dan tenang tanpa hiruk-pikuk dan suara-suara bising semua  pengunjung.

 

Di samping  libut masing-masing  Senin, Kebun Binatang Ragunan sendiri tercatag pernah diblokir  selama nyaris  sebulan pada tahun 2005. Saat itu, ada sejumlah  hewan yang terinfeksi flu burung sampai  Ragunan diblokir  untuk umum sekitar  tiga pekan yakni semenjak  19 September sampai  11 Oktober 2005. Di samping  flu burung, fauna  koleksi di Ragunan pun  sering mendapat gangguan pengunjung yang sejumlah  diantaranya lumayan  viral di jejaring sosial.

Saat akhir pekan, hari cuti  nasional, liburan sekolah terlebih hari lebaran, jumlah pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan melimpah  dan bertambah  berkali lipat dari hari-hari biasa. Pada cuti  lebaran 2018, jumlah pengunjung di Kebun Binatang Ragunan diduga  mencapai lebih dari 250.000 orang per hari. Saat cuti  lebaran , tiket masuk Raguanan sendiri melulu  Rp 5000 per orang dan Rp 15.000 guna  parkir mobil.

Bagi yang kegemaran  traveling, Ragunan dapat  menjadi di antara  tujuan berlibur sebab  banyaknya koleksi hewan  dan pun  suasana yang menyajikan nuansa alam liar. Dengan harga tiket yang terbilang paling  murah, Kebun Binatang atau Taman Margasatwa Ragunan menjadi di antara  tempat wisata kesayangan  keluarga Indonesia.

Beritahu Teman