Daftar Isi
Wisata Taman Mini
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah suatu area taman wisata bertajuk budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas tidak cukup lebih 150 hektare atau 1,5 km2. Taman ini adalah rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup sekian banyak aspek kehidupan keseharian masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang diperlihatkan dalam anjungan wilayah berarsitektur tradisional, serta menampilkan ragam busana, tarian, dan tradisi daerah. Di samping itu , di tengah-tengah TMII ada sebuah telaga yang mencerminkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, sekian banyak museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), sekian banyak sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu area wisata terkemuka di ibu kota. Nabil Travel menyediakan Paket Wisata Bogor Taman Mini Monas Ragunan detail paket Avanza Rp 750.000 (include makan supir, bensin, belum termasuk parkir dan tol) kapasitas 6 orang full day.
Gagasan pembangunan sebuah miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dilahirkan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini terlahir pada sebuah pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diinginkan dapat membangunkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada semua bangsa Indonesia. Maka dimulailah sebuah proyek yang dinamakan Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang dilakukan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai di bina tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan kebiasaan Indonesia hingga pemanfaatan teknologi canggih diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, namun ini cocok dengan kemauan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan elevasi tanah yang tidak rata ini untuk membuat bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan sekian banyak jenis lingkungan hidup di Indonesia.
TMII mempunyai logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari “Taman Mini Indonesia Indah”. Sedangkan maskotnya berupa figur wayang Hanoman yang disebut NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini “Indonesia Indah” ini diresmikan pemakai annya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu umur TMII, pada tahun 1991.
Di Indonesia, nyaris setiap suku bangsa memiliki format dan corak bangunan yang berbeda, bahkan sering satu suku bangsa mempunyai lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat tidak jarang kali dilatarbetakangi oleh situasi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, cerminan tersebut diwujudkan melewati Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang sedang di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini di bina di sekitar telaga dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dipecah atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan memperlihatkan bangunan khas setempat. Anjungan ini pun menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi laksana senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan.
Semuanya ini dimaksudkan guna memberi informasi menyeluruh mengenai teknik hidup tradisional sekian banyak suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi pun dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium guna menampilkan sekian banyak tarian tradisional, peragaan musik daerah, dan sekian banyak upacara adat yang seringkali digelar pada hari Minggu. sejumlah anjungan pun dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan sekian banyak Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko tanda mata yang menjual sekian banyak kerajinan tangan, kaus, dan sekian banyak cenderamata.
Sejak tahun 1975 sampai tahun 2000 rancangan pribumi TMII terdiri atas anjungan lokasi tinggal adat dari 27 provinsi di Indonesia, tergolong Timor Timur. Akan tetapi sesudah Timor Leste merdeka dan mengasingkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, kedudukan anjungan Timor Timur pulang menjadi Museum Timor Timur. Selain tersebut karena sekarang Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru laksana Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat sudah dibangun di sudut Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang sudah dibangun sebelumnya.
WISATA MONAS
Monumen Nasional yang biasa dinamakan Monas adalah sebuah tugu peringatan kegigihan rakyat Indonesia melawan kolonialisme Hindia Belanda yang kejam. Monumen ini didirikan pada tahun yang sama dengan peresmian gerakan Pramuka Indonesia.mPendirian bangunan dibuka pada hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tahun 1961. Proyek bangunannya dibeli semuanya oleh P.N. Adhikarya sebagai kontraktor utama. Sementara arsitek perancangnya mengkolaborasikan keanehan arsitek ternama.
Frederich Silaban dan R.M. Soedarsono menjadi arsitek yang diamanahi tugas mulia ini. Tugu setinggi 132 meter akhirnya ditamatkan tepat pada tanggal 12 Juli 1975 yang lantas segera diresmikan Presiden pada hari tersebut juga. Sekarang Tugu Monas menjadi salah satu tujuan wisata yang disukai masyarakat ibu kota. Letaknya tepat di jantung ibukota. Tepatnya di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Di samping monumen, di sana pun didirikan suatu museum yang mengisahkan pengalaman Indonesia merebut kedaulatannya.
Tugu Monas tersingkap untuk masyarakat umum tujuh jam masing-masing harinya. kita dapat berangjangsana ke sini guna menikmati keanehan bangunannya yang membawa lidah api berlapis emas sekaligus meningkatkan wawasan sejarah bangsa.
Awal Terbentuk
- Gagasan menegakkan tugu monas
Tentu saja suatu monumen semegah Tugu Monas tidak didirikan tanpa tujuan. Ada faedah dan destinasi besar yang mendasari pembangunan tugu tersebut. Semua ide mula pembangunan ini berawal dari kemauan Presiden kesatu RI, Ir. Soekarno. Keinginan mengembalikan kebesaran RI dan mengindikasikan wibawanya di mata rakyat sendiri dan dunia internasional. Karenanya bangunan ini akan ditaruh di depan istana merdeka.
Gagasan ini bermunculan di masa mula kemerdekaan Indonesia. Saat itu tidak sedikit konflik yang terjadi. Baik konflik dari domestik maupun halangan-halangan yang terus dilancarkan guna meruntuhkan kedaulatan NKRI. Hingga pada akhirnya, demi mengawal kedaulatan bangsa Indonesia, ibu kota anda sempat dialihkan ke kota Yogyakarta.
Sejarah berdirinya tugu monas dimulai pada tahun 1949, dimana suasana nasional mulai membaik. Di tahun itulah Belanda yang masih paling bernafsu memegang erat kembali bumi Indonesia sudah mengakui kedaulatan negara Indonesia. Karena telah mendapat pengakuan itulah, ibukota negara dibalikkan ke pusat, Jakarta.
Sekembalinya ke Istana Merdeka, Presiden Soekarno terkenang akan kehormatan bangsa Indonesia. Pada zaman dahulu saat manusia masih berperadaban rendah, anda sebagai bangsa Indonesia sudah memberi peninggalan berupa hasil kebiasaan yang megah. Candi Borobudur yang menjadi di antara dari 7 keganjilan dunia ialah bentuk kebesaran kebiasaan dan kegagahan bangsa Indonesia.
Setelah beratus-ratus tahun Indonesia berjuang mengembalikan kehormatannya, sekarang kedaulatan Indonesia telah dinyatakan utuh di mata dunia. Tidak terdapat lagi bangsa asing yang berhak merongrong kedaulatan kita. Dan sebab itulah Soekarno hendak mendirikan suatu bangunan besar dan megah yang mencerminkan semangat bangsa Indonesia.
Dalam benak Presiden ketika itu, monumen peringatan ini bakal menjadi pengingat dan penyemangat untuk generasi mendatang. Monumen yang ditinggalkan me stilah sama megahnya dengan Menara Eiffel di Paris, Perancis atau tugu-tugu beda di ibukota negara powerful kala itu.
- Melakukan sayembara perancangan tugu monas
Untuk menemukan rancangan yang mempunyai nilai seni sekaligus filosofis, negara menyelenggarakan sayembara. Sayembara yang tersingkap untuk umum ini dibuntuti oleh 51 peserta. Panitia nasional mengerjakan seleksi ketat untuk setiap karya yang masuk. Seleksi tersebut melulu menyisakan suatu karya rancangan Frederich Silaban.
Diterima panitia nasional bukan berarti karya itu langsung dijadikan acuan pendirian bangunan. Ternyata dalil diterimanya karya Frederich ialah karya itu menjadi satu-satunya karya yang cocok dengan kriteria sayembara. Karya dari Frederich Silaban mempunyai dua kelebihan yang cocok dengan permintaan panitia. Rancangannya bisa bertahan kokoh dalam hitungan abad dan mewakili karakter bangsa Indonesia.
Akhirnya panitia pembangunan monumen kembali melangsungkan sayembara kedua. Sayembara ini dilangsungkan di tahun 1960. Minat masyarakat terhadap rencana Presiden ternyata lumayan tinggi. Terbukti dengan bertambahnya peserta sayembara menjadi 136 peserta. Sayangnya hasil penilaian mengindikasikan tidak terdapat satu buah karya juga yang pantas menjadi pemenang.
Karena suasana sudah semakin berlarut-larut tanpa hasil, kesudahannya Presiden meminta Frederich menciptakan rancangan baru berkonsep lingga dan yoni. Konsep rancangan dari Frederich terlampau besar, sampai-sampai baru dapat diwujudkan andai perekonomian Indonesia membaik. Frederich menyuruh arsitek lain mempunyai nama R.M Soedarsono sebagai partnernya bekerja. Kedua arsitek ini kemudian sukses memenangkan hati Soekarno dengan konsep hasil rancangannya.
- Pembangunan tugu monas
Pembangunan Tugu Monas terdiri dari sejumlah tahapan. Presiden Soekarno benar-benar hendak sekali memonitori pertumbuhan pembangunan monumen tersebut. Tugu Monas diciptakan dengan konsep lingga-yoni sebagaimana banyak sekali bangunan yang terdapat di Indonesia pada masa terdahulu. Lingga dan yoni adalah bagian bangunan yang menggambarkan kebudayaan Indonesia. Keberadaannya tidak jarang kali menyertai bangunan masa lampau yang di bina oleh Kerajaan Maritim dan kerajaan kuat beda di distrik Nusantara.
Lingga-yoni nyaris sama dengan ying dan yang di China. Lingga merupakan emblem dari energi positif yang dirupakan pun dengan alu pada perangkat penumbuk padi yang dipakai masyarakat Indonesia. Yoni adalah bagian cangkir yang menjadi alas lokasi lingga berada. Yoni ini menggambarkan energi negatif yang biasa diserahkan oleh semua wanita. Yoni juga dapat disamakan dengan lesung sebagai lokasi menumbuk padi tradisional.
Lingga dan yoni ini saling melengkapi, saling terbelenggu dan ketergantungan. Sama laksana sejarah Indonesia yang panjang. Semua rentetan peristiwanya bernilai dan memilik hubungan ketergantungan yang kuat.
1.Tahap I (1961-1965)
Pembangunan Monas etape I dimulai dengan peletakan beton kesatu sebagai pondasi bangunan. Presiden sendirilah yang melakukannya di atas lahan seluas 80 ha. Peletakan ini digelar tepat di tanggal 17 Agustus 1961. Ada 284 pasak beton yang ditanam sebagai unsur dari monumen nasional. MONAS Sementara pasak bumi yang dipakai sebagai pondasi museum sejarah nasional total terdapat 360 buah. Penyelesaian unsur bangunannya pun bertahap.
- Maret 1962 : Pondasi tugu Monas selesai
- Oktober 1962 : Dinding tugu unsur dasar selesai
- Agustus 1963 : Obelisk (bangunan menjulang) selesai
2.Tahap II (1969-1976)
Tahap selanjutnya sempat tertunda dampak adanya peristiwa pengkhianatan peristiwa G30S/PKI 1965.Pembangunan lanjutan dilaksanakan pada tahun 1969 sampai 1976. Pada etape ini masih terjadi masalah air yang menggenang di sejumlah titik museum. Walaupun begitu, di periode kedua ini pembangunan Monas telah dapat diselesaikan. Penambahan diorama pada museum sejarah nasional pun telah dirampungkan pada periode ini.
Selanjutnya, tugu Monas baru dimulai untuk umum pada pemerintahan Presiden Soeharto. Tanggal 12 Jul 1975 menjadi hari peresmian tugu Monas oleh penguasa orde baru.
Berikut ini bagian-bagian bangunan yang terdapat di Monas :
Monas lebih dari sebatas tugu peringatan yang menjulang. Ada sejumlah bagian bangunan yang mempunyai nilai sejarah tersendiri. Arsitek Monas sengaja menciptakan bangunan yang bernilai seni sekaligus filosofis. Ia menciptakan bangunan yang berbentuk gelombang, riak dengan segala keunikannya yang bakal berujung di suatu puncak emas yang menggambarkan semangat rakyat Indonesia.
- Puncak Monumen
Sudah menjadi rahasia umum bahwa lidah api yang tak kunjung padam di atas monumen nasional ini berisi emas. Api di atas monumen menggambarkan semangat rakyat Indonesia yang akan tidak jarang kali menyala. Pelataran yang terdapat di pucuk Monas ini andai diukur dari tanah berkedudukan di 115 meter menjulang ke atas. Ada emas sejumlah 28 kg dari 38 kg emas yang menjadi pelapis mula obor motivasi di puncak Monas. Emas sejumlah itu ialah hasil donasi dari seorang pengusaha berhasil di tanah Aceh, Teuku Markam yang biografinya bakal sedikit dijabarkan pada unsur akhir tulisan ini.
Di samping menyumbang emas untuk kemegahan Monas, Teuku Markam pun menjadi di antara pembebas tanah Senayan yang dipakai sebagai area olahraga nasional. Di pelataran puncak ini lumayan menampung selama 50 orang. Di samping itu, yang termahal dari unsur puncak Monas ini ialah lidah api kemerdekaan. Sebenarnya lidah api itu tidak saja satu unsur utuh. Tetapi terdiri dari 77 unsur terpisah yang dibulatkan menjadi 1 unsur utuh. Diameternya menjangkau 6 meter dengan tinggi sampai 14 meter.
Di puncak Monas ini pun ada sebuah cangkir lampu yang tercipta dari perunggu. Bahan perunggu yang dipakai total sejumlah 14,5 ton. Perunggu sebegitu banyaknya masih pun diberi lapisan emas sejumlah 38 kg. Namun untuk mengenang Dirgahayu Indonesia ketika itu, pada tahun 1995 lapisan emas di puncak Monas ini diperbanyak lagi sampai beratnya terhitung 50 kg.
Dari pucuk Monas inilah seluruh pengunjung bebas merasakan pemandangan canggih kota Jakarta sekaligus keindahan Gunung Salak. Kabarnya terdapat patung seorang perempuan yang rambutnya tergerai di puncak Monas. Patung ini melulu dapat disaksikan dari sudut tertentu di Istana Merdeka. Sampai kini patung perempuan misterius tersebut belum dapat diterangkan fungsi filosofisnya dan dalil mengapa di bina secara samar.
- Ruang Kemerdekaan
Ruangan ini pun berisi bahan-bahan berlapis emas dan perunggu. Di dalam ruang hening ini, saya dan anda bisa mengenangkan arti dari kebebasan Indonesia yang sudah diraih dengan sulit payah oleh semua pendahulu kita. Di dalam ruang ini, suatu pintu mekanik dari gabungan perunggu dan emas akan tersingkap sendiri seraya mempedengarkan lagu Padamu Negeri, sekaligus rekaman naskah proklamasi yang diucapkan Soekarno. Di samping itu , ada suatu kotak kaca berlapis emas yang dipakai sebagai lokasi penyimpanan naskah pribumi proklamasi. Ada pula peta negara Indonesia yang terbentang luas dilengkapi emblem negara.
Bendera pusaka yang dikibarkan ketika 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur Raya Nomor 56 telah tidak lagi dikibarkan di sini. Kondisi kain yang semakin berumur tidak memungkinkan guna dipertontonkan untuk umum. Lebih dari itu, lambang-lambang negara yang beda yang terdapat di ruangan ini semuanya diciptakan dari lapisan emas atau perunggu.
- Museum Sejarah
Museum ini adalah salah satu museum sejarah terlengkap skala nasional. Terdapat 51 diorama di dalam museum sejarah nasional ini. kita dapat memahami sejarah menyeluruh Indonesia. Mulailah perjalanan dari bagian unsur timur laut di ruang museum kemudian bergeraklah ke kanan sampai menyelesaikan diorama.
Diorama sejarah Indonesia ini memberitahukan untuk pengunjung perkembangan suasana Indonesia secara kronologis dan lengkap. Anda bakal mulai diberitahu bagaimana suasana Indonesia pada zaman pra sejarah lantas berlanjut ke zaman kerajaan yang sempat memperbanyak nama Indonesia. Diorama ini menyelesaikan perjalanan Indonesia hingga pasca kebebasan era orde baru.
- Relief Sejarah
Di samping mempunyai museum sejarah, ternyata Monas pun mempunyai relief timbul sejarah Indonesia yang terletak di unsur luar monumen. Anda bisa menjumpai relief sejarah menyeluruh Indonesia ini di masing-masing sudut yang terdapat di halaman luar. Relief sejarah ini nyaris sama dengan diorama yang terdapat di museum sejarah nasional. Relief timbul yang dibuat berderet menceritakan sejarah Indonesia secara kronologis.
Bedanya, sejarah yang dikisahkan di sini ialah sejarah Nusantara yang dibuka dengan adanya sistem kerajaan di tanah kita. Dimulai dengan kerajaan sangat jaya di masa silam, sejarah kerajaan majapahit dan pun sejarah kerajaan singosari. Kedua kerajaan ini memiliki keunggulan masing-masing yang bisa dibanggakan dan diteladani oleh generasi muda.
Kemudian relief berlangsung ke kanan untuk mengisahkan mengenai tanah pertiwi yang dijajah oleh bangsa asing. Mulai zaman kedatangan sampai mulai mengerjakan usaha perlawanan terhadap kolonialisme disematkan dalam relief bangunan sejarah ini. Begitu pula dengan evolusi strategi Indonesia yang hendak lepas dari Hindia–Belanda. Strategi yang dulu melawan Belanda secara berkelompok sesuai wilayah dan kepentingannya sendiri lantas mulai merangkai strategi. Mereka mengupayakan menyatukan negara ini dengan menegakkan organisasi yang bisa mewadahi kepentingan seluruh pihak.
Berdirilah organisasi Boedi Oetomo yang memotivasi pendirian organisasi-organisasi beda di Hindia-Belanda pada masa-masa itu. Relief di sini pun memuat kisah mengenai sumpah pemuda sampai bagaimana situasi Indonesia di era modern.
- Kolam dan Patung Pangeran Diponegoro
Sebenarnya ini bukan unsur utama bangunan Monas. Namun empang dan patung Pangeran Diponegoro menjadi unsur yang tak terpisahkan dari Tugu Monas sebab masih berada di lokasi Taman Monas.
Fungsi adanya empang ini guna memperindah nilai seni yang telah ada di bangunan Monas. Kolam seluas 25 meter x 25 meter itu dilengkapi dengan pembangunan air mancur. Patung Diponegoro yang berada di sekitar kolam sendiri di bina dari 8 ton perunggu donasi Dr. Mario Bross.
- Pemberian Nama Monas
Sebagai Monumen Nasional, masalah nama menjadi urusan yang tidak luput dari perhatian. Daerah tempat eksistensi tugu ini sempat mengalami sejumlah kali peralihan nama, hingga akhirnya diputuskan dengan sah menjadi Monumen Nasional.
- Lapangan Gambir
- Lapangan Ikada
- Lapangan Merdeka
- Lapangan Monas
- Taman Monas
Itulah sejumlah nama yang pernah anda kenal sebelum diresmikan menjadi Monumen Nasional.
WISATA RAGUNAN
Kebun Binatang Ragunan ialah taman atau suaka margasatwa kesatu di Indonesia yang diresmikan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin pada tanggal 22 Juni 1966 bertepatan dengan HUT Jakarta ke-439. Sejarah kebun hewan Ragunan ini sendiri berawal dari didirikannya Planten en Dierentuin atau Taman dan Kebun Binatang Cikini pada September 1864 di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Menteng, Jakarta Pusat.
Saat kesatu berdiri, Planten en Dierentuin ini menduduki lahan seluas 10 hektar dan dikelola oleh Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia atau Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Planten en Dierentuin lantas berubah nama menjadi Kebun Binatang Cikini pada tahun 1949. Pada tahun 1964, koleksi satwa di Kebun Binatang Cikini dipindah ke Ragunan.
Kebun Binatang, ialah sebuah taman yang serupa hutan produksi yang didalamnya terdapat tidak sedikit koleksi fauna dan pun tumbuh-tumbuhan yang dirasakan langka dan dalam bahaya punah. Di samping sebagai pusat konservasi dan penelitian, kebun hewan juga bermanfaat sebagai lokasi wisata atau rekreasi pendidikan keluarga.
Di Indonesia, kebun hewan kesatu dan terbesar bertempat di Ragunan, Jakarta Selatan. Taman Margasatwa Ragunan pun mempunyai koleksi fauna yang lebih tidak sedikit dan menyeluruh dibanding dengan kebun hewan lain di tanah air. Saat ini, Taman Margasatwa Ragunan menduduki lahan seluas 174 hektare dengan selama 335 spesies fauna dan nyaris 1000 spesies tumbuhan.
Sejarah Kebun Binatang Ragunan sendiri berawal saat Raden Saleh yang adalah seorang pelukis sangat kenamaan Indonesia menghibahkan lahan pekarangan seluas 10 hektar. Pada 1864, di atas lahan itu dibangun Planten en Dierentuin atau Taman dan Kebun Binatang. Kebun dan Taman Binatang ini paling populer di kalangan masyarakat Batavia (kini Jakarta) sebab terbuka guna umum.
Memasuki pertengahan abad 20 antara tahun 1946-1949, Planten en Dierentuin berganti nama menjadi Kebun Binatang Cikini. Saat itu, Kebun Binatang Cikini menjadi di antara tempat kesayangan warga Jakarta guna berwisata. Namun demikian, tempat Kebun Binatang Cikini yang sedang di pusat kota ini tak memungkinkan lagi guna berkembang. Kebun hewan ini tak dapat lagi diperluas sebenarnya penambahan ruang guna koleksi hewan masih tetap dilakukan.
Sekitar tahun 1964, Kebun Binatang Cikini lalu dialihkan ke Ragunan. Kebun hewan baru pun di bina di atas lahan seluas 85 hektar dengan menguras waktu selama 2 tahun. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin kemudian meresmikan kebun hewan baru yang bertepatan dengan HUT Kota Jakarta ke-439, yaitu pada tanggal 22 Juni 1966. Saat diresmikan, kebun hewan baru ini diberi nama Taman Margasatwa Jakarta.
Sepuluh tahun lantas tepatnya 1974, Taman Margasatwa Jakarta pulang berubah nama menjadi Kebun Binatang Ragunan. Nama Kebun Binatang Ragunan bertahan sampai dua dasawarsa lebih dan baru pulang diganti nama menjadi Taman Margasatwa Ragunan pada selama tahun 1999, ketika areal kebun hewan ini diperluas menjadi 134 hektar lebih.
Sejarah panjang Kebun Binatang Ragunan yang telah menjangkau usia 1,5 abad atau lebih dari 150 tahun ini pun tentunya menjadi pesona tersendiri. Di samping sebagai di antara tempat wisata paling kesayangan di Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan pun menjadi suaka atau perlindungan fauna dari kepunahan. 90% koleksi hewan di Ragunan ialah hewan pribumi Indonesia dari semua pelosok nusantara.
Selain fauna asli Indonesia, cukup tidak sedikit pula koleksi hewan dari benua Asia, Afrika, Eropa sampai Amerika dan Australia. Beberapa koleksi itu bahkan tergolong paling langka laksana Harimau Benggala, Harimau Putih, Singa, Kuda Nil, Jerapah, hingga kelompok primata dari jenis kera hingga Simpanse atau Gorila.
Tingginya minat masyarakat untuk mendatangi Ragunan, menciptakan pengelola menerapkan sejumlah aturan salah satunya larangan memberi santap pada fauna demi mengawal kesehatan fauna itu sendiri. Di samping larangan memberi makan, ada tidak sedikit aturan beda yang tujuannya untuk mengawal kelestarian lingkungan dan pun koleksi fauna yang terdapat di Ragunan.
Untuk memberi kenyamanan, pengelola Kebun Binatang Ragunan sendiri memberi jatah cuti untuk fauna selama sehari dalam sepekan yaitu hari Senin. Setiap hari senin, Taman Margasatwa Ragunan ditutup supaya hewan dapat bebas berkeliaran tanpa adanya interaksi atau barangkali intimidasi dari pengunjung. Setiap Senin, koleksi fauna di Ragunan dapat hidup bebas dan tenang tanpa hiruk-pikuk dan suara-suara bising semua pengunjung.
Di samping libut masing-masing Senin, Kebun Binatang Ragunan sendiri tercatag pernah diblokir selama nyaris sebulan pada tahun 2005. Saat itu, ada sejumlah hewan yang terinfeksi flu burung sampai Ragunan diblokir untuk umum sekitar tiga pekan yakni semenjak 19 September sampai 11 Oktober 2005. Di samping flu burung, fauna koleksi di Ragunan pun sering mendapat gangguan pengunjung yang sejumlah diantaranya lumayan viral di jejaring sosial.
Saat akhir pekan, hari cuti nasional, liburan sekolah terlebih hari lebaran, jumlah pengunjung di Taman Margasatwa Ragunan melimpah dan bertambah berkali lipat dari hari-hari biasa. Pada cuti lebaran 2018, jumlah pengunjung di Kebun Binatang Ragunan diduga mencapai lebih dari 250.000 orang per hari. Saat cuti lebaran , tiket masuk Raguanan sendiri melulu Rp 5000 per orang dan Rp 15.000 guna parkir mobil.
Bagi yang kegemaran traveling, Ragunan dapat menjadi di antara tujuan berlibur sebab banyaknya koleksi hewan dan pun suasana yang menyajikan nuansa alam liar. Dengan harga tiket yang terbilang paling murah, Kebun Binatang atau Taman Margasatwa Ragunan menjadi di antara tempat wisata kesayangan keluarga Indonesia.