Wisata Ragunan
Kebun Binatang Ragunan Jakarta (Ragunan Zoo) dapat menjadi opsi wisata di Ibukota. Dengan koleksi lebih dari 2000 satwa dan 20.000 flora tinggal di areal tidak tidak cukup dari 140 Ha. Kebun Binatang yang sudah berdiri tahun 1814 dengan nama Planten en Dierentuin dimasa Kota Jakarta masih mempunyai nama Batavia. Nabil Travel menyediakan Paket Wisata Bogor Ragunan Kota Tua, detail paket Avanza Rp 800.000 (include makan supir, bensin, belum termasuk parkir dan tol) kapasitas 6 orang full day
Untuk berangjangsana ke Kebun Binatang Ragunan Jakarta tiket masuk dikenakan untuk pengunjung. Karena dikelola oleh pemerintah, Tiket masuk lokasi wisata family ini dapat didapat dengan harga lebih terjangkau.Kebun Binatang Ragunan – Satwa & Zona RekreasiKebun Binatang Ragunan mempunyai ribuan koleksi satwa, di samping tentunya zona rekreasi unik yang masih sedang di dalam KBR.
Beberapa jenis satwa diantaranya :
Mamalia : Beruang Madu, Harimau Sumatera, Siamang, Gorilla, Babirusa, Tapir, Singa, Harimau Bengala/Putih, Bekantan, Beruk, Kukang, Lutung Budeng, Monyet Kokah, Monyet Boti, Monyet Marmoset, Nilgai, Macan Tutul Sri Lanka, Jaguar, Sitatunga, Rusa Totol, Anoa, Binturong, Simpanse, Banteng Jawa, Gajah Sumatera, Yaki, Simpai, Surilli, Orangutan Kalimantan.
Reptil : Komodo, Kura – Kura Pipi Merah, Sanca Patola, Sanca kembang, Biawak Salvator, King Kobra, Kadal Lidah Biru, Biawak Hitam, Kadal Maluku, Sanca Sawah Putih, Kadal Hijau.
Unggas & Burung : Pelikan / Burung Undan, Flamingo, Elang Ikan Kepala Kelabu, Elang Irian, Kasuari Gelambir Tunggal, Nuri Coklat, Nuri Merah Punggung Kuning, Puyuh Mahkota Sengayan, Bangau Tongtong, Beo, Betet Kalung, Elang Bondol, Merak Biru, Kasuari Gelambir Ganda, Kakatua Raja, Kakatua Jambul Kuning, Julang, Jenjang Mahkota, Dara Mahkota Viktoria, dan Burung Unta. Serta pelbagai satwa-satwa lainnya juga dapat disaksikan di Kebun Binatang Jakarta ini.
Pusat Primata SCHMUTZER : Zona yang diutamakan untuk menampung sekian banyak primata dari semua Indonesia. Dirancang dengan konsep alam bebas sampai-sampai satwa seolah sedang di habitat aslinya. Pengunjung yang hendak menyaksikan bisa melihat melewati terowongan dan jembatan yang tersedia.
Taman Refleksi : Buat yang hendak berolahraga atau sebatas berfoto-foto dapat dilakukan di Kebun Binatang ini. Waktu yang tepat berekreasi di lokasi ini pada ketika pagi atau senja hari guna menghindari teriknya matahari.Taman Satwa Anak : Bagi zona yang satu ini sangat sesuai untuk anak-anak. Karena di zona ada satwa-satwa yang digemari oleh anak-anak. Di zona ini pun ada aquarium raksasa yang dihuni ikan Arapima dari sungai Amazon dengan berat 100 Kg.
Tentu masih tidak sedikit atraksi beda di Kebun Binatang ini laksana : Gajah Tunggang, Unta Tunggang, Taman Perahu Angsa, dapat dimainkan di Kebun Binatang ini.
Wisata Kota Tua
Beberapa kali menyambangi Batavia lama di akhir pekan, tidak jarang kali saja menyerahkan pengalaman menarik tersendiri. Perpaduan nuansa historis dan orang-orang yang datang sungguh dinamis, menciptakan saya enggak jenuh ke sini.
Ibarat gadis, Kota Tua Jakarta memoles diri dengan cantik sampai-sampai menjadi tujuan wisata yang seru. Plus sejumlah spot justeru sangat instagrammable. Kota Tua Jakarta yang kini tuh udah berbenah, jadi apik dan bersih dengan kemudahan umum yang memadai. Cocok disambangi bareng keluarga dan anak-anak, atau teman. Bahkan sendirian pun tetap seru, lho.
Jadi, terdapat apa aja sih di Kota Tua, Jakarta? Simak hingga habis, ya. Memang ini belum seluruh tapi lumayan, deh, spotnya.
10 Tempat Wisata Populer di Kota Tua
- Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri sedang di perempatan antara Jalan Pintu Besar Utara dan Pintu Besar Selatan, tepat di depan halte TransJakarta. Museum yang buka masing-masing hari kecuali Senin ini menyimpan tidak sedikit memorabilia perbankan. Mulai dari mesin kasir, duit kuno, hingga brankas raksasa yang digunakan dunia perbankan zaman dulu. Oh iya, di unsur tengah museum terdapat ruang tersingkap hijau dengan pepohonan rindang, enak duduk nyantai di sini sambil menginginkan gimana sibuknya gedung ini di masa lalu.
- Museum Bank Indonesia
Lokasinya serupa ada di samping Bank Mandiri. Dengan tiket masuk ekuivalen Rp 5 ribu kita dapat mempelajari kebijakan-kebijakan perbankan Bank indonesia yang disajikan dengan teknologi kekinian. Yang unik, di depan Museum Bank Indonesia ini berderet penjual duit pecahan, lho. Uang sungguhan dalam pecahan lebih kecil. Seru banget liatnya.
- Stasiun Beos (Stasiun Kota Jakarta)
Hah? Apa yang dapat dilihat dari suatu stasiun? Weits, tidak boleh salah. Stasiun Beos tuh legendaris banget, lho. Berdiri semenjak tahun 1929, nama pribumi stasiun ini ialah Batavia-benedenstad. Bentuk bangunannya kuno dan klasik banget, bahkan sudah diputuskan oleh pemerintah menjadi Cagar Budaya.
Dateng pagi-pagi, deh, dan akan terpana bahkan sama bayang-bayang sinar mataharinya yang menerobos masuk dari sela-sela jendela dan peron. Oh iya, biar kuno tapi tidak sedikit tempat santap atau minum yang lumayan hits. Saya suka nongkrong di Starbucks seraya nunggu temen di sini.
- Museum Seni Rupa dan Keramik Indonesia
Gedung yang pada zaman Belanda dulu dipakai sebagai Dewan Kehakiman ini fasad luarnya memesona dengan pilar-pilar raksasa. Cocok banget jadi tempat potret prewedding. Menyimpan koleksi keramik dari semua nusantara dari zaman Majapahit pun keramik dari negara lain. Saya menyenangi keramik yang mendapat pengaruh dari Tiongkok. Klasik nan cantik!
- Museum Sejarah Jakarta
Salah satu museum kesayangan saya sebab informasi sejarahnya yang disajikan mengenai Jakarta lumayan lengkap. Alur kabarnya juga runut. Koleksi teranyar dari museum ini ialah ruang Pangeran Diponegoro yang dulu pernah dipisahkan atau penjara di sini.
Oh iya, biar empiris keliling museumnya maksimal, tidak boleh lupa ikutan tur dari pembimbing lokal, ya. Bisa mohon saat pengecekan tiket masuk.
- Fatahillah Square
Lapangan yang sedang di depan Museum Sejarah Jakarta ini tak pernah sepi orang. Saat akhir pekan, kian siang kian ramai lagipula kalau terdapat panggung musik atau acara khusus dilangsungkan di sini. Ada banyak kegiatan yang dapat kita kerjakan di lokasi ini, mulai dari mencarter sepeda onthel, wiskul makanan Betawi sampai berfoto bareng street art performer yang mendandani dirinya dengan kostum macam-macam. Seru!
- Museum Wayang
Gedung ini dulunya ialah gereja. Oleh karena tersebut tak heran andai ada makam JP Coen (Gubernur Jenderal VOC) di sini sebab pada zaman Belanda dulu, seringkali orang-orang dikuburkan di areal gereja. Museum ini mempunyai koleksi wayang dan boneka tangan tidak saja dari sekian banyak macam wilayah di Indonesia pun ada dari Vietnam, Amerika, dan sejumlah negara lainnya.
- Cafe Batavia
Lelah berkeliling museum serta mengekor keriaan di Fatahillah Square, ayo mampir ke Cafe Batavia yang tempatnya berada di seberang kiri Museum Wayang dan tepat di depan Museum Sejarah Jakarta. Saya tidak jarang kali senang kongkow santai merasakan suasana masa kemudian diiringi dengan live music yang disuguhkan cafe ini. Duduk di sekitar jendela di lantai 2 tidak jarang kali menjadi kesayangan saya. Di samping makanan khas tempo dulu, toiletnya tuh enggak kalah menarik, lho. Ada apa di sana? Silakan mampir sendiri aja. Hahaha.
- Kali Besar
Di masa jayanya dulu, Kali Besar adalah salah satu sungai tersibuk di Batavia. Perahu besar dan kecil hilir mudik dengan sekian banyak urusan. Atur masa-masa deh bikin mampir ke Kali Besar yang telah bersolek cantik ini.
Habiskan masa-masa di sini dengan duduk bersenda gurau bersama keluarga merasakan suasana. Seru juga. Atau menantikan senja seraya jalan-jalan bergandengan tangan dengan pasangan salah satu pemandangan gedung-gedung kuno. Dijamin akan memberikan romansa tersendiri.
- Toko Merah
Toko Merah ini ialah salah satu peninggalan kolonial Belanda dari tahun 1700-an. Informasi yang beredar di dunia maya, sih, toko ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam namun Beberapa kali ke sana, saya tidak dapat masuk sebab tutup. Bangunan ini berpengaruh berwarna merah, konon cukup seram di malam hari. Saya enggak inginkan membuktikannya, sih, lumayan mampir pas tengah hari bolong aja. Tempatnya instagramable. Hehehe.
Cara Menuju Kota Tua
Ada sejumlah cara untuk dapat sampai di Kota Tua Jakarta. Yang paling gampang tentu saja memakai kendaraan pribadi. Parkir resmi terdapat sekitar 500 m dari Fatahillah Square walaupun ada pun parkir ala kadarnya di sekitar Kali Besar.
Sementara, andai menggunakan moda transportasi umum maka dapat menggunakan Commuter Line dan turun di Stasiun Beos. Pas deh tuh dapat langsung eksplor wilayah sini. Atau dapat juga memakai Bus TransJakarta dan turun di Halte Bus di depan Museum Bank Mandiri. Kalau naik Bus TransJakarta, untuk dapat keluar maka har us masuk ke unsur dalam halte, ya, agak muter-muter dikit namun tidak apa-apa, seru kok, tidak sedikit yang dagang! Hehehe.